Hidup adalah serangkaian pilihan yang tidak pernah berakhir. Kita selalu dihadapi pilihan dan harus membuat keputusan. Dimana aku akan sekolah? Dimana aku kan bekerja? Siapa yang harus kunikahi?
Apakah kita harus berkonsultasi dengan konselor? Apakah kita akan mendengarkan setiap saran para ahli? Ataukah harus mengandalkan perasaan kita?
Kita semua memiliki Allah bukan? Tuhan ingin kita bersekutu dan berkomunikasi dengan-Nya. Komunikasi dua arah agar kita benar-benar bisa memiliki hubungan yang benar.
Bagaimana kita bisa mengenal seseorang? Dengan berbicara, saling mendengar dan menghabiskan banyak waktu bersama. Sama dengan hubungan kita dan Tuhan. Dia berbicara, kita mendengarkan. Kita berbicara, Dia mendengarkan.
BACA JUGA: Masihkah Anda Mendengar Suara Tuhan di Tengah Dunia yang Berisik Ini?
Dia ingin berbicara dengan kita. Dan Dia ingin kita mendengarkan dan berbicara kepada-Nya juga. Jadi, bagaimana kita bisa tahu apakah kita mendengar suara Tuhan?
• Alkitab: "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
(2 Timotius 3: 16-17)
• Roh Kudus berbicara dalam hati kita: "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
(Ibrani 8: 10-11)
• Nubuat (kata pengetahuan, kata hikmat, nubuat pribadi): "Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik."
(1 Tesalonika 5: 19-21)
• Nasihat yang saleh: "Jikalau tidak ada pimpinan, jatuhlah bangsa, tetapi jikalau penasihat banyak, keselamatan ada."
BACA JUGA: Bagaimana Mendengar Suara Tuhan?
(Amsal 11:14)
• Konfirmasi: "Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan."
(Matius 18:16)
• Damai sejahtera Allah: "Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah."
(Kolose 3:15)
• Keadaan/Waktu: "Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus. Di Korintus ia berjumpa dengan seorang Yahudi bernama Akwila, yang berasal dari Pontus. Ia baru datang dari Italia dengan Priskila, isterinya, karena kaisar Klaudius telah memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma. Paulus singgah ke rumah mereka. Dan karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah."
(Kisah Para Rasul 18: 1-3) Hubungan antara Paulus, Akwila dan Priskila yang terjadi akibat keadaan menjadi salah satu persekutuan terpenting dalam kitab Kisah Para Rasul.
Baca juga: 4 Cara Efektif Mendengar Suara Tuhan
Sering kali Tuhan mengkonfirmasi apa yang harus kita lakukan atau katakan melalui tiga atau lebih dari kunci-kunci di atas.
Ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, mencari bimbingan-Nya dalam hidup kita, Gembala yang baik akan menuntun kita. Jangan berhenti bersekutu dengan Tuhan.
Sumber : CBN